Wakatobi Siapkan Tambat Labuh Kapal Pesiar

Diposkan oleh Hariru | Saturday, July 25, 2009 | | 0 Komentar »

wakatobi, taman laut wakatobi
WAKATOBI-Keindahan laut dengan gugusan karang terindah di dunia, menjadikan Kabupaten Wakatobi, sebagai daerah persinggahan 150 kapal layar ( Yacht ). Konsekuensi logis dari pengakuan pemerintah pusat atas keindahan dan keunikan bawah laut (undewater) dan budaya Wakatobi, membuat daerah yang dipimpin, Hugua, semakin dikenal di manca negara.


Keunikan dan daya tarik budaya serta alam tersebut, acap kali diperkenalkan Hugua, pada setiap kunjungannya di berbagai daerah, bahkan di luar negeri. Hal itu, dikatakan Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Drs H Hasirun Ady Msi, saat ditemui di ruang kerjanya beberapa waktu lalu.


Menurutnya, secara umum Pemda Wakatobi, telah siap menyambut kunjungan 150 buah kapal layar. Untuk memenuhi persyaratan teknik, khususnya yang berkaitan dengan tambat labuh kapal mewah tersebut, Pemda telah menyiapkan pelabuhan. Bahkan telah ditinjau selama tiga hari oleh panitia pusat, tentang kelayakan pelabuhan dan tempat-tempat destinasi wisata lokal.


“Ada beberapa persyaratan teknik yang disarankan panitia pusat, misalnya pengadaan mooring buoy. Pemda menyanggupi untuk mengadakannya. Dan itu sudah mulai dikerjakan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika,” papar Hasirun.


Dijelaskan, kunjungan kapal pesiar ( yacht ) di Wakatobi ini, akan dimanfaatkan secara maksimal, sebagai moment yang paling strategis untuk daerah Wakatobi. Jika kapal tersebut menjangkau Wakatobi, maka hampir dipastikan sekitar 500 orang awak kapal mewah itu, akan berada di Kota Wangiwangi.


“Untuk menciptakan daya tarik dan kesan yang baik dan mendalam di hati para traveler ini, Pemda Wakatobi melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata telah mengagendakan kegiatan atrakesi budaya, lomba dayung tradional, tour dive, festival makanan tradisional dan handycraft expo,” tutur mantan Ketua Inkado Ranting HIPPMIB Makassar ini.


Secara naional, Sail Indonesia – Bunken 2009 merupakan rangkaian, kegiatan WOC dan CTI Summit di Manado. Dan Sulawesi Utara (Sulut) merupakan icon destinasi wisata bahari dunia yang berpusat di perairan laut Indonesia. Sekaligus event ini dimaksudkan menyemarakan Visit Indonesia Year 2009 ( Tahun Kunjungan Wisata Indonesia) dalam tema kelautan.


“Nah, di Wakatobi, melihat event internasional ini, maka memperkokoh daerah ini menjadi daerah kunjungan wisata. Dan dalam moment ini, semakin memperekenalkan existensi daerah secara langsung kepada turis. Bukankah, Ini media promosi yang efektif dan murah. Ketika mereka senang dan gembira dengan pelayanan kita, maka mereka akan bercerita kepada masyarakat dunia,” paparnya.


Diakui, pengembangan wisata bahari memiliki arti yang sangat penting dalam mendorong peningkatan sumber pendapatan asli daerah (PAD). “Kita di Wakatobi telah lebih awal menuangkan dalam dokumen perencanaan pembangunan sebagai perwujudan, pencitraan visi daerah berbasis kelautan dan pariwisata,” terang Hasirun.


Selain itu, mantan instruktur HMI Cabang Makassar di era 80-an ini, menambahkan ada 11 kabupaten dan tujuh kota menjadi tujuan Yacht Rally yaitu; Jepara, Belting, Banggai, Buleleng, Ende, Nagekeo, Manggarai Barat, Kota Waringin Barat, Maluku Tenggara, Maluku Tengah dan Wakatobi.


Dan ke tujuh kota, yakni Mataram, Tarakan, Banjarmasin, Bitung, Ternate, Tual dan Ambon. Yacht Rally 2009 akan dilepas Menteri Perikanan dan Kelautan RI, Fredy Numberi di Darwin Ausralia, 18 Juli lalu. Sebanyak 135 kapal yacht, dan 5 Agustus mendatang dari Kinabalu Malaysia sebanyak 24 kapal yacht.


Untuk menginplementasikan program tersebut, Hugua dan Drs Hasirun Ady Msi, diundang mengikuti technical meeting di Darwin Australia, 14-15 Juli lalu. “Bupati mempresentasekan dan mepromosikan keunikan bawah laut dan keanekaragaman budaya Wakatobi. Khususnya informasi pelaksanaan lomba foto bawah laut internasional ke-2 ( Under Water Photo Graphy Internasional Competition ).


Lanjut mantan wartawan Harian Fajar di era 80-an itu, mengutip apa yang telah diungkapkan Aji Sularso Dirjen P2KP bidang pengawasan Dirjen kelautan RI, yakni menantang Wakatobi. “Apabila mampu memberikan good safety (Pengamanan yang Prima) kepada awak kapal ini, maka dimasa mendatang, juga akan mendatangkan banyak kapal yang harga diatas senilai Boing 737.


Karena itu dengan masuknya 157 kapal ini, merupakan Test Sail, apakah daerah wakatobi dapat memberi keamanan kepada kapal-kapal mewah itu,” ungkap Hasirun, mengutip pernyataan Aji Sularso.(gin/ish) Sekedar diketahui, kapal-kapal tersebut, rata-rata harganya diatas Rp 5 miliar. Diantara kapal tersebut ada sebuah kapal bernama Star Cruise yang harganya sama dengan harga Pesawat Boing 737, dan ini dikategorikan salah satu kapal yang termahal di dunia.


Sekedar diketahui, kapal-kapal tersebut, rata-rata harganya diatas Rp 5 miliar. Diantara kapal tersebut, ada sebuah kapal bernama Star Cruise yang harganya sama dengan harga Pesawat Boing 737, dan ini dikategorikan salah satu kapal yang termahal di dunia.(gin/ish/mus)


Sumber : http://www.radarbuton.com



Artikel Terkait:

0 Komentar

Post a Comment