Polusi udara sebagai dampak dari pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor diperkirakan akan menjadi ancaman kesehatan di tahun 2011. Selain itu, pola makan yang tidak sehat termasuk kosumsi gula yang berlebihan juga masih perlu diwaspadai.
Dampak langsung maupun jangka panjang dari pencemaran udara akan banyak terjadi pada saluran pernapasan. Sementara itu pola makan yang tidak sehat merupakan faktor risiko berbagai gangguan metabolisme termasuk perlemakan hati.
Selengkapnya, Dr Phaidon L Toruan, MM, pakar hidup sehat saat dihubungi detikHealth, Jumat (30/12/2010), menjelaskan beberapa faktor yang masih berpotensi memicu gangguan kesehatan di tahun 2011:
1. Polusi kendaraan Belum adanya upaya membatasi jumlah kendaraan bermotor akan berdampak pada peningkatan emisi gas karbon monoksida (CO) dan polutan lainnya yang akan mencemari udara. Dampak langsung yang bisa dirasakan antara lain infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), sesak napas dan alergi.
Sementara dampak tidak langsungnya adalah ancaman radikal bebas yang disebabkan oleh polutan-polutan tersebut. Ketika masuk di darah lalu berikatan dengan kolesterol, radikal bebas akan membentuk plak di dinding pembuluh darah yang dapat memicu penyumbatan. Risikonya sangat beragam, mulai dari serangan jantung, stroke hingga yang paling ditakuti pria yakni disfungsi ereksi.
2. Pola makan tidak sehat Pola makan yang tidak sehat belakangan ini antara lain ditunjukkan dengan konsumsi gula nasional yang mencapai 17 kg/kapita/tahun, 9 kg di antaranya untuk kebutuhan rumah tangga. Padahal konsumsi gula dalam jumlah banyak tidak dianjurkan, sebab partikelnya yang tajam bisa melukai pembuluh darah.
Dampak lainnya adalah peningkatan kadar gula darah, yang jika hasil metaboliemenya sudah tidak tertampung di jaringan otot maka akan ditumpuk di jaringan lain termauk hati. Akibatnya terjadi perlemakan hati(fatty liver) dan dampaknya adalah gangguan metabolisme secara umum, termasuk peningkatan kadar kolesterol dan asam urat.
3. Rokok Polusi udara tidak hanya datang disebabkan oleh kendaraan bermotor, melainkan juga asap tembakau dari para perokok yang pada tahun 2003 jumlahnya mencapai 57 persen populasi penduduk Indonesia. Tahun depan diperkirakan jumlahnya meningkat sebab industri rokok makin kreatif memasarkan produknya.
Gencarnya inovasi produk rokok dinilai berhasil menciptakan produk yang seolah-olah sehat, misalnya rokok rendah tar dan nikotin. Padahal seperti yang diketahui, selain tar dan nikotin masih ada ratusan racun berbahaya yang terkandung dalam asap rokok.
4. Karsinogen Baik polusi udara maupun pola makan yang tidak sehat sama-sama bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker. Polusi udara mengandung berbagai macam radikal bebas, sementara konsumsi gula dan kolesterol jahat bisa mempengaruhi kondisi hormonal yang sama-sama dapat memicu kanker.
Minyak nabati sekalipun jika dipanaskan pada suhu tinggi akan berubah menjadi bentuk jahat yakni lemak trans, yang pada wanita bisa meningkatkan produksi hormon esterogen. Hormon ini fungsinya merangsang pertumbuhan jaringan di organ kewanitaan, jika berlebih maka pertumbuhannya akan tidak terkontrol dan menjadi kanker.
detikhealth.com
0 Komentar
Post a Comment